Kamis, 25 Juli 2019

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

SPESIFIKASI UMUM 2018


DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

Divisi ini menjelaskan pekerjaan galian, timbunan dan geotextile. Disini saya mencoba merangkum Spesifikasi umum 2018 Direktorat Jenderal Bina Marga. Semoga dapat membantu memahami isi Spesifikasi Umum 2018 Bina Marga. Berikut ringkasan ;


Semoga bermanfaat, salam teknik ...!!!

Referensi :
Spesifikasi umum 2018 Bina Marga



Selasa, 23 Juli 2019

Pengujian CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) LAPANGAN

CARA UJI CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) LAPANGAN

bagaimana sobat menguji kemampuan tanah timbunan menahan gaya setelah tanah timbunan dipadatkan atau tanah asli yang akan direncanakan untuk pembangunan jalan ??

jadi fungsi CBR lapangan yaitu mengukur kekuatan struktural tanag dasar (bisa tanah asli atau timbunan), lapis pondasi bawah dan lapis pondasi yang digunakan dalam perencanaan tebal perkerasan jalan. data lain yang harus diperoleh pada waktu dan tempat yang sama adalah kadar air dan kepadatan. CBR (California Bearing Ratio) adalah perbandingan antara tegangan penetrasi suatu lapisan/bahan tanah atau perkerasan terhadap tegangan penetrasi bahan standar dengan kedalaman dan kecepatan penetrasi yang sama (dinyatakan dalam persen).

Kegunaan data CBR lapangan adalah sebagai berikut:

  1. untuk mengevaluasi dan merencakan tebal lapis perekerasan lentur (lapis pondasi dan lapis pondasi bawah), kekutan struktural tanah dasar dan tebal lapis perkerasan jalan dengan lapis permukaan tanpa pengikat.
  2. untuk meenentukan beban yang dapat dipikul oleh suatu lapisan/bahan tanah.


PERALATAN :

  1. Dongkrak CBR mekanis
  2. Dua buah cincin penguji
  3. Torak Penetrasi
  4. Dua buah arloji pengukur penurunan
  5. Pelat beban pemberat
  6. Beban pemberat
  7. Truk yang dapat menahan 31 KN
  8. Dongkrak truk dengan kapasitas 15 Ton

CARA PENGUJIAN :

  1. Tentukan titik pengujian dimana jarak titik pengujian ditentukan agar tidak mengganggu pengujian di titik berikutnya. Jarak minimum antar titik pengujian penetrasi pada tanah plastis (lempungan) sebesar 175 mm (7 inci)  sedangkan pada tanah granular jarak spasi minimumnya sebesar 380 mm (15 inci);
  2. Siapkan area permukaan pada titik pengujian sesuai kedalaman lapisan yang akan diuji dengan memindahkan material lepas dan buatlah area tersebut menjadi datar;
  3. Tempatkan truk di tengah lokasi titik pengujian, pasang dongkrak untuk menaikkan truk sehingga tidak lagi menumpu pada pernya;
  4. Letakkan dongkrak pada posisi yang tepat pada lokasi pengujian, kemudian sambungkan cincin penguji pada ujung dari dongkrak tersebut. Ikatkan penghubung torak ke bagian bawah cincin penguji kemudian hubungkan sejumlah pipa tambahan sehingga jarak titik pengujian dengan permukaan mendekati 125 mm (4,9 inci). Hubungkan pipa tambahan tersebut pada torak penetrasi dan ikat dongkrak pada tempatnya.
  5. Letakkan pelat beban dengan berat 4,54 kg (10 lb) di bawah torak penetrasi sehingga torak penetrasi dapat masuk ke dalam lubang pelat beban tersebut;
  6. Aturlah torak penetrasi sehingga dapat memberikan beban sebesar 0,21 kg/cm2 (3 Psi).
  7. Area permukaan tempat pengujian haruslah rata agar beban yang bekerja pada pelat beban dapat didistribusikan secara merata. Apabila area permukaan tempat pengujian tidak rata, usahakanlah dengan menambah lapisan pasir halus sampai dengan ketebalan 3 mm sampai dengan 6 mm (0,12 inci sampai dengan 0,24 inci) sehingga distribusi beban ke permukaan pengujian merata.
  8. Berikan beban tambahan pada pelat beban sehingga sama dengan beban yang bekerja pada perkerasan. Kecuali pada pembebanan minimum sebesar 4,54 kg (10 lb) pada pelat beban dan ditambah 1 (satu) beban tambahan sebesar 9,08 kg (20 lb);
  9. Pasanglah arloji pengukur penetrasi pada torak;
  10. Aturlah agar arloji pengukur menunjukkan angka nol;
  11. Berikan  pembebanan  pada  torak  penetrasi  dengan  kecepatan  penetrasi  konstan mendekati 1,3  mm/menit (0,05 inci/menit). Gunakan putaran roda gigi  rendah pada dongkrak selama tes berlangsung. Catatlah pembacaan beban pada penetrasi awal 0,64 mm (0,025 inci) sampai pada akhir kedalaman 12,7 mm (0,5 inci). Pada tanah yang seragam, kedalaman penetrasi lebih dari 7,62 mm (0,3 inci) dapat diabaikan. Kemudian hitung perbandingan tegangan yang dinyatakan dalam persen (lihat 7 a) dan 7 b));
  12. Setelah selesai melakukan pengujian CBR lapangan, lakukan pengujian kadar air di lapangan dengan alat Speedy sesuai SNI 03-1965.1-2000 dan pengujian kepadatan lapangan  dengan  alat  konus  pasir  sesuai  SNI  03-2827-1992.  Pengujian  tersebut dilakukan pada jarak 100 mm (4 inci) sampai dengan 150 mm (6 inci) dari titik penetrasi. 
PROSEDUR :

  1. Tentukan  beban  yang  bekerja  pada  torak.  Hitung  tegangan  penetrasi  pada  setiap kenaikan penetrasi. Buatlah kurva hubungan antara tegangan dan penetrasi

Gambar 1: alat CBR dilapangan

Gambar 2 : Formulir Penentuan Nilai CBR
Gambar 3 : Pelaksanaan Pengujian di lapangan


Gambar 4 : Grafik pembebanan standar dan koreksi hasil pembebanan pada pengujian CBR

Gambar 5 : Contoh isian formulir penentuan CBR


Semoga membantu sobat mengetahui SOP pengujian CBR lapangan ##



Referensi :
SNI 1738:2011, CBR (CALIFORNIA BEARING RATIO) LAPANGAN
SNI 1744, Metode pengujian CBR laboratorium.

SNI 2827, Metode pengujian kepadatan lapangan dengan alat konus pasir.

SNI 1965.1, Metode pengujian kadar air tanah dengan alat Speedy.

Download SNI 1738:2011 
https://drive.google.com/file/d/1tTxVgroI86ojV38sx1pCBxs5G4nWoNZ3/view?usp=sharing

Kamis, 18 Juli 2019

Pengujian LWD (Light Weight Deflectometer)

Light Weight Deflectometer (LWD) juga dikenal sebagai Light Falling Weight Deflectometer merupakan sebuah alat portable yang terdiri dari beban jatuhan, pelat pembebanan, dan prosesor untuk menangkap lendutan permukaan yang terjadi akibat beban jatuhan tersebut.

Perlatan ini mulai dikembangkan di Jerman dan pada awalnya digunakan untuk mengukur lendutan serta kekuatan dari lapisan granular.

Saat ini mulai dikembangkan untuk penggunaan pada lapisan beraspal.

 PEDOMAN METODA UJI LENDUTAN MENGGUNAKAN LIGHT WEIGHT DEFLECTOMETER (LWD

          


KOMPONEN LWD

• Plat pembebanan.
• Karet buffer.
• Beban jatuhan.
• Tongkat pembebanan.
• Pengait beban
• Data akuisisi dan processor.
• Load cell.
• Geophone.




PROSEDUR PENGUJIAN LWD
  1. Letakkan LWD pada posisi di ruas jalan yang akan diuji.
  2. Catat Km/Station dan Koordinat GPS.
  3. Catat temperature perkerasan.
  4. Untuk lapisan granular direkomendasikan menggunakan lapisan tipis pasir pada titik pengujian. Hal ini untuk mendapatkan permukaan kontak yang seragam antara pelat pembebanan dan permukaan lapisan.
  5. Periksa sekali lagi posisi pelat pembebanan dan jarak sensor geophone.
  6. Direkomendasikan untuk melakukan sekali atau dua kali pemukulan beban sebelum pengujian dilakukan. Hal ini bertujuan agar titik pengujian lebih stabil.
  7. Angkat beban pada level tertentu.
  8. Jatuhkan beban.
  9. Lakukan pengujian pada titik tersebut minimum 2 kali. Apabila perbedaan hasil pengujian 1 dan 2 lebih besar dari 3%, catat perbedaan ini dalam laporan. Pengujian ketiga dibutuhkan apabila hal ini terjadi.
  10. Save hasil dengan memasukkan parameter yang diminta. 
contoh file LWD


HASIL PENGUJIAN LWD

Untuk setiap pengujian LWD, hasil yang diberikan adalah nilai lendutan dalam satuan mikrometer ataupun dalam satuan milimeter, dan juga besaran beban yang diaplikasikan.


PENGGUNAAN DATA

Didalam Metoda Desain Perkerasan (MDP 2017), data lendutan FWD/LWD dijadikan sebagai dasar untuk penentuan penanganan overlay dan rekonstruksi. Parameter = Lendutan di pusat beban (D0) & Fungsi Lengkungan (curvature fuction).


Demikian langkah-langkah pelaksanaan LWD. Salam Tekhnik !!!

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK

SPESIFIKASI UMUM 2018 DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSINTETIK Divisi ini menjelaskan pekerjaan galian, timbunan dan geotextile. D...